KUMPULAN PUISI
Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu wahai pejuang pendidikan Indonesia
GURUKU CAHAYA PELITA Oleh Stephani Thalia
Tak kenal lelah kau bekerja
Dikala hatiku mulai lelah
Kau tetap menguatkan kami
Memberikan bekal untuk
Masa depan kami kelak
Kau selalu sabar mengarahkan kami
Ke jalan yang benar
Wahai guruku
Engkaulah cahaya pelita
Penerang di dalam kegelapan
Dan masa depan yang penuh harap
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tak mengharapkan balas jasa
Pagi pagi kau datang ke sekolah kami
Memarkirkan motor yang sudah usang itu
Tepat di lahan parkiran
Kau berjalan menuju koridor
Berniat dengan kesederhanaan
Dapat menjadi seorang teladan
Kau yang membantuku meraih prestasi
Indahnya bintang dilangit dapat kugapai
Berkat semua dukungan dan pengarahan
Yang tak henti hentinya kau alirkan
Kau yang membuatku melihat dunia luar Kau yang mengajariku semua
Kesederhanaan, kesopanan, serta tanggung jawab
Berkat usahamu mendidikku
Aku dapat mengetahui
Apa yang sebelumnya tak kuketahui
Terima kasih guruku
Atas semua usahamu
Untuk membantuku dalam
meraih prestasi yang gemilang
Tak akan kulupakan besar jasamu
Guruku cahaya pelita
Tak kenal lelah kau bekerja
Dikala hatiku mulai lelah
Kau tetap menguatkan kami
Memberikan bekal untuk
Masa depan kami kelak
Kau selalu sabar mengarahkan kami
Ke jalan yang benar
Wahai guruku
Engkaulah cahaya pelita
Penerang di dalam kegelapan
Dan masa depan yang penuh harap
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tak mengharapkan balas jasa
Pagi pagi kau datang ke sekolah kami
Memarkirkan motor yang sudah usang itu
Tepat di lahan parkiran
Kau berjalan menuju koridor
Berniat dengan kesederhanaan
Dapat menjadi seorang teladan
Kau yang membantuku meraih prestasi
Indahnya bintang dilangit dapat kugapai
Berkat semua dukungan dan pengarahan
Yang tak henti hentinya kau alirkan
Kau yang membuatku melihat dunia luar Kau yang mengajariku semua
Kesederhanaan, kesopanan, serta tanggung jawab
Berkat usahamu mendidikku
Aku dapat mengetahui
Apa yang sebelumnya tak kuketahui
Terima kasih guruku
Atas semua usahamu
Untuk membantuku dalam
meraih prestasi yang gemilang
Tak akan kulupakan besar jasamu
Guruku cahaya pelita
GURUKU Oleh Indah Mursyidah
Guruku...
Sepintas wajahmu tampak letih...
dengan titik-titik peluh di keningmu
yang menetes pelan...
Namun semua itu kau samarkan...
Demi kewajibanmu menebar ilmu
dengan memberi cahaya!!
Terangmu bukan bulan, Guruku...
yang sempurna, kemudian menjadi sabit... lalu terbias sinar matahari, kemudian hilang selepas malam...
Bukan pula seperti pelita malam...
yang terangnya, memuntahkan jelaga hitam!!
sinarmu bukan matahari yang cerah...
yang hanya terbit pagi, lalu tenggelam petang...
Guruku...
engkau adalah cahaya
cahaya yang tetap terang dalam gelapnya malam, yang tetap terang walaupun awan tebal...
berarak, menyergap di pelipismu... engkau tetap menebar cahaya dan warna-warna...
Guruku...
Sepintas wajahmu tampak letih...
dengan titik-titik peluh di keningmu
yang menetes pelan...
Namun semua itu kau samarkan...
Demi kewajibanmu menebar ilmu
dengan memberi cahaya!!
Terangmu bukan bulan, Guruku...
yang sempurna, kemudian menjadi sabit... lalu terbias sinar matahari, kemudian hilang selepas malam...
Bukan pula seperti pelita malam...
yang terangnya, memuntahkan jelaga hitam!!
sinarmu bukan matahari yang cerah...
yang hanya terbit pagi, lalu tenggelam petang...
Guruku...
engkau adalah cahaya
cahaya yang tetap terang dalam gelapnya malam, yang tetap terang walaupun awan tebal...
berarak, menyergap di pelipismu... engkau tetap menebar cahaya dan warna-warna...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar